Syi'ah sering menjadi kambing hitam oleh orang-orang yang mengaku mengikuti ulama salafush shalih. Kelompok yang menjadi pengikut sayyidina 'Ali bin Abi Thalib ini dianggap tidak Islam, punya Alqur'an sendiri, menuhankan 'Ali, dan lainnya. Padahal 'Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Rasulullah SAW yang dianggap sebagai gudang pengetahuan, yang menerangi para sahabat lain. Tuduhan negatif terhadap Syi'ah sendiri ditanggapi oleh Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah.
Melalui fatwanya, Ibn Taimiyyah mengatakan dalam al-Fatawi al-Kubra vol. I halaman 55:
مَسْأَلَةٌ: فِي رَجُلٍ قَالَ فِي عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - إنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ وَلَا تَجُوزُ الصَّلَاةُ عَلَيْهِ، وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ بِدْعَةٌ؟ "
الْجَوَابُ: أَمَّا كَوْنُ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ، فَهَذَا مِمَّا لَا خِلَافَ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ فِيهِ، وَهُوَ أَظْهَرُ عِنْدَ الْمُسْلِمِينَ مِنْ أَنْ يَحْتَاجَ إلَى دَلِيلٍ، بَلْ هُوَ أَفْضَلُ أَهْلِ الْبَيْتِ، وَأَفْضَلُ بَنِي هَاشِمٍ بَعْدَ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَقَدْ ثَبَتَ عَنْ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «أَنَّهُ أَدَارَ كَسَاهُ عَلَى عَلِيٍّ وَفَاطِمَةَ وَحَسَنٍ وَحُسَيْنٍ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ هَؤُلَاءِ أَهْلُ بَيْتِي فَأَذْهِبْ الرِّجْسَ عَنْهُمْ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيرًا» .
وَأَمَّا الصَّلَاةُ عَلَيْهِ مُنْفَرِدًا فَهَذَا يَنْبَنِي عَلَى أَنَّهُ، هَلْ يُصَلَّى عَلَى غَيْرِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَلَى وَجْهِ الِانْفِرَادِ مُنْفَرِدًا مِثْلُ أَنْ يَقُولَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عُمَرَ أَوْ عَلِيٍّ، وَقَدْ تَنَازَعَ الْعُلَمَاءُ فِي ذَلِكَ فَذَهَبَ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَطَائِفَةٌ مِنْ الْحَنَابِلَةِ إلَى أَنَّهُ لَا يُصَلَّى عَلَى غَيْرِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مُنْفَرِدًا، كَمَا رُوِيَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ: " لَا أَعْلَمُ الصَّلَاةَ تَنْبَغِي عَلَى أَحَدٍ إلَّا عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - "، وَذَهَبَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَأَكْثَرُ أَصْحَابِهِ إلَى أَنَّهُ لَا بَأْسَ بِذَلِكَ، لِأَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ قَالَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ: صَلَّى اللَّهُ عَلَيْك، وَهَذَا الْقَوْلُ أَصَحُّ وَأَوْلَى، وَلَكِنَّ إفْرَادَ وَاحِدٍ مِنْ الصَّحَابَةِ وَالْقَرَابَةِ كَعَلِيٍّ أَوْ غَيْرِهِ بِالصَّلَاةِ عَلَيْهِ دُونَ غَيْرِهِ مُضَاهَاةٌ لِلنَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِحَيْثُ يُجْعَلُ ذَلِكَ شِعَارًا مَعْرُوفًا بِاسْمِهِ، هَذَا هُوَ الْبِدْعَةُ.
Dalam pernyataan di atas, Ibn Taimiyyah mengatakan bahwa sayyidina 'Ali bin Abi Thalib adalah keluarga Rasulullah SAW (ahl al-bait), yang disepakati oleh semua ulama salaf dan orang muslim. Bahkan, 'Ali adalah ahli bait yang paling utama, dan menempati urutan terbaik kedua dalam Bani Hasyim setelah Rasulullah SAW.
Bagi penghina Syi'ah, doa Rasulullah SAW yang disebutkan Ibn Taimiyyah menghinakan diri mereka sendiri, yaitu beliau mendoakan 'Ali, Fathimah dan kedua anaknya, Hasan dan Husain, agar dijauhkan dari perbuatan keji dan selalu dibersihkan diri dan jiwa mereka. Apa alasannya? Karena beliau menganggap bahwa 'Ali adalah keluarga utama, ahli bait Rasulullah SAW.
Jadi, para penghina Syi'ah ternyata memang kurang literasi sehingga mudah sekali dibohongi dengan isu-isu yang berisi fitnah dan tuduhan keji. Mereka tidak menyadari bahwa menghina 'Ali bin 'Abi Thalib adalah juga menghina Rasulullah, suatu perbuatan yang sering mereka tuduhkan kepada Syi'ah. Jadi penghina Syi'ah yang kejam itu ternyata pelaku perbuatan keji dan fitnah tersebut, yang memakai golongan lain sebagai perantara. Dalam istilah Jawa-nya adalah nabuh nyilih tangan, menabuh dengan meminjam tangan orang lain.
Comments
Post a Comment