Sebagai bangsa yang penuh dengan beragam suku, agama dan bangsa, Indonesia adalah negara yang multikultur dan sangat toleran. Semuanya hidup bebas tanpa tekanan dan semua kehidupannya dijamin oleh undang-undang dan konstitusi.
Para pejuang dan pahlawan negara Indonesia tidak mempermasalahkan perbedaan suku, ras, agama dan warna kulit masing-masing. Mereka bersatu padu untuk mengusir penjajah dan pendukungnya. Misalnya Pangeran Diponegoro, salah satu santri dan pejuang Indonesia, tidak pernah mengatakan bangsanya sendiri kafir. Beliau tidak pernah kemudian orang kafir yang bukan penjajah harus diperangi. Bahkan beliau mengajak semua warga Indonesia untuk berperang melawan penjajah.
Situasi ini berbalik dengan keadaan sekarang. Banyak kelompok Islam baru sering mengkafirkan, membid'ahkan dan menyalahkan saudara seimannya karena amaliahnya tidak sama. Mereka menganggap dirinya paling benar dan tidak akan salah dalam pemahamannya. Mereka ini adalah agen imperialisme agama, yang menjajah kaum beriman atas nama agama dan ingin menguasai Indonesia.
Comments
Post a Comment