Tahlil adalah salah satu tradisi yang ada di Indonesia. Namun walaupun berisi bacaaan-bacaan Alqur'an di dalamnya, banyak orang yang menganggapnya bid'ah dan tidak ada dasarnya dalam Islam. Bahkan ada menganggap bahwa tahlil adalah tradisi Hindu yang ada sebelum Islam datang ke Indonesia.
Dari segi bahasa, tahlil berasal dari kata hallala yuhallilu tahlil yang berarti membaca la ilaha illa Allah. Membid'ahkan tahlil sama dengan membid'ahkan syahadat kepada Allah. Dalam segi istilah di Indonesia, tahlil tidak mencakup syahadat saja, tapi dimulai dari hadlrah kepada Rasulullah SAW hingga pembacaaan surat-surat pendek, shalawat, tahmid, tasbih dan lainnya.
Ibn Taimiyyah dalam al-Fatawi al-Kubra mengatakan bahwa tahlil seribu kali atau tujuh puluh kali atau kurang atau leih dari itu yang dihadiahkan untuk mayit tidak ada dasarnya dalam hadis shahih maupun dha'if. Tetapi Ibn Taimiyyah berpendapat bahwa hal itu dapat bermanfaat bagi orang yang meninggal.
Beliau berkata:
سُئِلَ: عَمَّنْ «هَلَّلَ سَبْعِينَ أَلْفَ مَرَّةٍ، وَأَهْدَاهُ لِلْمَيِّتِ، يَكُونُ بَرَاءَةً لِلْمَيِّتِ مِنْ النَّارِ» حَدِيثٌ صَحِيحٌ؟ أَمْ لَا؟ وَإِذَا هَلَّلَ الْإِنْسَانُ وَأَهْدَاهُ إلَى الْمَيِّتِ يَصِلُ إلَيْهِ ثَوَابُهُ، أَمْ لَا؟
الْجَوَابُ: إذَا هَلَّلَ الْإِنْسَانُ هَكَذَا: سَبْعُونَ أَلْفًا، أَوْ أَقَلَّ، أَوْ أَكْثَرَ. وَأُهْدِيَتْ إلَيْهِ نَفَعَهُ اللَّهُ بِذَلِكَ، وَلَيْسَ هَذَا حَدِيثًا صَحِيحًا، وَلَا ضَعِيفًا. وَاَللَّهُ أَعْلَمُ.
Comments
Post a Comment