Ulama Sunnah Tidak Hormat Pada Pendiri Negara, Tapi Ikut Ulama Agama Lain


Sebagaimana dalam tulisan beberapa waktu lalu, ustadz sunnah hanyalah pengakuan belaka. Merk ustadz sunnah digunakan sebagai branding agar laku, agar berbagai jatah ceramah dan sumbangan mengalir ke ustadz sunnah, bukan yang lain. Oleh karena itu, ustadz sunnah jelas adalah ustadz yang bid'ah.

(Baca: Ustadz Sunnah yang Tidak Mengikuti Sunnah)

Dari segi berpakaian, ustadz sunnah tidak menghormati para pendiri negara ini. Padahal hormat kepada pendiri negara dan pendahulu adlaah ajaran ulama salaf. Misalnya para ustadz sunnah ini tidak mau memakai peci hitam atau songkok Bung Karno. Padahal hampir semua para pahlawan memakai songkok ini. Sampai sekarang, tradisi songkok ini juga dilestarikan para negarawan di Indonesia.

(Baca: PKI Dihidupkan Oleh Agen Kapitalisme Agama)

Keengganan ustadz sunnah memakai songkok dan lebih memilih memakai kopyah tipis adalah mencerminkan etika dan perilaku mereka. Pasalnya, kopyah tipis ini banyak dipakai para rabi Yahudi, dan bahkan Paus di Vatikan. Mereka lebih memilih mengikuti ulama agama lain daripada ulama salaf sendiri.

Comments