Oleh Mohamad Guntur Romli
Teroris menyerang Masjid Sufi di Sinai Mesir, mengebom dan menembaki jamaah yang sedang shalat, memukuli jamaah yang keluar dari Masjid dan menembaki mbulans, akibat serangan itau 235 orang meninggal, ratusan luka-luka.
Dilansir AFP, Jumat (24/11/2017), kantor kejaksaan wilayah setempat menyatakan data terbaru diketahui ada 235 orang tewas dan 109 orang mengalami luka-luka.
Insiden tersebut terjadi di Masjid Al-Rawdah di Bir al-Abid, yang berada di Kota Al-Arish, kota terbesar di Provinsi Sinai Utara.
Pelaku meledakkan bom dan melepaskan tembakan ke arah jemaah yang baru menunaikan ibadah salat Jumat. Bahkan pelaku juga menembaki ambulans yang berada di lokasi.
Saksi mata juga melihat pelaku telah mengepung masjid dengan kendaraan ATV dan menanam bom di luar masjid. Pelaku kemudian memukuli jemaah yang berusaha kabur dengan memblokir akses keluar dari masjid. (detikcom)
Mengapa Masjid Sufi ini menjadi target?
Masjid Ar-Raudlah, yang berarti Masjid Taman, Ar-Raudlah adalah taman di surga, tapi oleh teroris dijadikan sebagai neraka pembantaian.
Masjid Ar-Raudlah adalah masjid pusat Tarekat Al-Jaririyah Al-Ahmadiyah, sebuah tarekat sunni yang menjadi pengikut Syaikh Ahmad Al-Badawi. Dari Syaikh Ahmad Badawi yang makam dan masjidnya ada di Provinsi Tanta Mesir ini lahir Tarekat Al-Ahmadiyah atau Al-Badawiyah yang pengikutnya tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Tarekat Al-Jaririyah merupakan cabang dari Tarekat A-Ahmadiyah yang dibangun oleh Syaikh Abdullah bin Khuwaithir Jarir yang menjadi tarekat terbesar di Sinai Utara. Syaikh Abu Jarir, Pendiri Tarekat ini dikenal sebagai pejuang yang melawan tentara Israel saat penjajahan tentara Israel atas Semenanjung Sinai dan terlibat aktif dalam pertempuran pembebasan Sinai dalam perang oktober 1973.
Eksekusi Syaikh Sulaiman Abu Haraz, Tokoh Sufi dan Tarekat tahun 2016
Kelompok teroris di Sinai yang terafiliasi dengan ISIS di Iraq dan Suriah dengan nama Anshoru Baitil Maqdis menarget tokoh-tokoh dan komunitas-komunitas sufi. Pada tahun 2016 mereka menculik dan mengeksekusi tokoh sufi dari Tarekat Al-Jaririyah Al-Ahmadiyah Syaikh Sulaiman Abu Haraz yang usianya hampir 100 tahun. Syaikh Sulaiman yang sudah tua renta dieksekusi dengan cara dipancung dan videonya disebarkan oleh ISIS.
ISIS menuduh Syaikh Sulaiman yang sangat dihormati dan dipercaya oleh masyarakat memiliki karomah dan berkah telah musyrik, kafir dan mengamalkan sihir serta menjadi pengikut dajjal.
Teroris ISIS memang sangat membenci komunitas sufi dan mengkafirkan serta mengharamkan tasawuf.
Menurut Syaikh Dr Abdul Hadi Al-Qashabi, Ketua Majelis Tertinggi Perkumpulan Tarekat-tarekat di Mesir, serangan teroris itu atas masjid Ar-Raudlah yang menjadi pusat tarekat Al-Jaririyah Al-Ahmadiyah merupakan serangan terhadap tasawuf, kaum sufi dan komunitas spiritual di Mesir, karena kaum sufi menolak cara-cara kekerasan yang dilancarkan teroris. Selain kaum sufi, teroris juga menyerang aparat-aparat negara Mesir, baik polisi, militer dan pegawai pemerintahan.
ISIS Menghacurkan Makam Nabi Yunus
Tidak hanya menyerang masjid-masjid sufi dan membunuh tokoh-tokoh sufi, ISIS juga menghancurkan makam-makam yang menjadi tujuan ziarah. Pada tahun 2014, ISIS telah menghancurkan dua makam nabi yang sangat dihormati oleh kaum muslim. Dua makam nabi yang dihancurkan itu terletak di Mosul, Iraq, yakni Nabi Yunus dan Nabi Daniel.
ISIS menghancurkan Makam Nabi Yunus dan diratakan menjadi debu.
Selain itu mereka juga menghancurkan makam Imam Yahya Abu al-Qasim, ulama yang juga dihormati dan makamnya yang indah menjadi tujuan para peziarah.
Inilah bukti-bukti kebiadaban teroris ISIS!
Comments
Post a Comment